Live Online Trading

BLOG INI PINDAH ALAMAT....

MOHON MAAF KEPADA PARA PENGUNJUNG,

BLOG INI HADIR DALAM BENTUK BARU

DI WWW.KONSULTANBISNIS.INFO

TERIMA KASIH...

Franchise Oh Franchise…




Menjamurnya bisnis franchise yang mulai marak beberapa tahun belakangan ini tidak lepas dari banyak keinginan berbisnis yang muncul dari masyarakat. Tengok saja, jumlah franchise saat ini menurut data International Franchise Business Management (IFBM), berjumlah sekitar 1.198 franchise termasuk di dalamnya 28% franchise asing.

Meskipun jumlahnya kecil, pertumbuhan franchise asing ini lebih cepat daripada franchise lokal.  Franchise asing mengalami pertumbuhan pesat 10% per tahun dibandingkan dengan franchise lokal yang hanya 2% per tahun.

Menurut beberapa pengamat franchise, lambatnya franchise lokal diakibatkan banyak kesalahan yang dilakukan oleh para franchisor. Alih-alih untuk mengembangkan bisnis secara matang, yang terjadi adalah para franchisor ‘latah’ dengan buru-buru mempromosikan bisnisnya dengan ekspansi tanpa diimbangi dengan amunisi yang cukup bagi para mitranya. (Baca : Daftar Kesalahan Franchisor Lokal)

Hasrat masyarakat untuk berbisnis juga makin besar yang ditunjukkan makin banyak juga komunitas-komunitas berbasis bisnis (entrepreneur community) di daerah-daerah. Sayangnya, hasrat berbisnis mandiri tersebut juga kurang diimbangi dengan pengetahuan yang cukup untuk memulai berbisnis. Tengok saja, dari 10 orang, yang berhasil meneruskan bisnisnya hanya 2 hingga 3 orang saja.

Kebetulan saja, mereka yang berhasil meneruskan bisnisnya adalah mereka yang benar-benar mau dan konsisten terhadap tujuan berbisnis secara mandiri. Sisanya ? Rata-rata adalah mereka yang masih setengah-setengah dalam memulai bisnis atau bahkan dianggap bisnis  merupakan usaha sampingan saja.

Nah, membeli bisnis franchise adalah yang paling banyak dilakukan oleh golongan yang kedua di atas tadi. Mengapa ? Karena mereka menganggap bisnis franchise adalah bisnis yang tidak harus memulai dari nol dan sudah punya sistem yang baku serta tinggal menjalankan saja. Tentu saja inilah yang disebut kurangnya pengetahuan.

Sah-sah saja membeli franchise. Tapi apakah sudah paham mengenai bisnis franchise tersebut ? Seringkali melihat tawaran profit dan balik modal yang cepat dijadikan kriteria utama bagi para mitra (franchisee) untuk membeli franchise. Tapi potensi yang ada di daerah di mana bisnis tersebut akan dibuka malah kurang diperhatikan. Bahkan SOP (Standar Operational Procedure) pun masih banyak yang kurang dimengerti oleh para mitra.

Alhasil, franchise yang kebanyakan adalah masih berbentuk BO (Business Opprtunity) atau kemitraan lokal banyak yang tumbang di tahun pertama operasional mereka. Tentu saja hal ini akan merugikan banyak pihak, baik dari franchisor maupun franchisee.

Yang perlu diperhatikan adalah proses bagaimana membina bisnis tersebut. Dari pihak franchisor juga perlu memperhatikan bahwa tidak melulu mengharapkan franchise fee saja namun juga pengembangan bagi mitranya. Sedangkan dari pihak franchisee (mitra) juga jangan berdiam diri saja karena sudah merasa membayar franchise fee maka bisnis akan bisa berjalan sendiri dan ongkang-ongkang saja, terima beres dan untung. Perlu diadakan koordinasi komunikasi pada kedua belah pihak.

Harapan kita adalah, dengan maraknya kasus-kasus penipuan berbasis bisnis kemitraan, dan konsumen yang merasa dirugikan, mitra-mitra yang kurang paham tentang bisnis kemitraan, dan lain sebagainya tidak sampai membuat bisnis franchise di antipati oleh masyarakat seperti halnya bisnis MLM (Multi Level Marketing).

Maka berhati-hatilah membuka bisnis kemitraan dan waspadalah sebelum membeli bisnis franchise..!!

0 comments:

Posting Komentar

FORMULIR PEMESANAN

Name:
Email Address:
Ebook Yang anda Inginkan
City
HP Number
Email Sponsor Anda (isi untuk dapat diskon khusus sewaktu-waktu) (bila tidak ada ketik bravobisnis@gmail.com)